
China pada hari Senin membantah klaim Washington bahwa mereka telah melanggar perjanjian perdagangan Jenewa, sebaliknya menuduh AS melanggar ketentuan perjanjian, yang menandakan pembicaraan antara dua ekonomi teratas dunia telah berubah menjadi lebih buruk.
Perselisihan perdagangan antara Washington dan Beijing telah berkobar setelah jeda menyusul pertemuan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan mitranya dari Tiongkok He Lifeng di Jenewa, Swiss, yang telah menyebabkan mereka menangguhkan sebagian besar tarif selama 90 hari.
Pemerintahan Trump telah meningkatkan pembatasan ekspor pada perangkat lunak desain semikonduktor dan bahan kimia ke China, sementara mengumumkan akan mencabut visa bagi pelajar Tiongkok, yang memicu kemarahan dari Beijing.
Langkah-langkah tersebut "sangat merusak" kesepakatan yang dicapai di Jenewa, kata juru bicara departemen perdagangan Tiongkok, sambil bersumpah bahwa Beijing akan mengambil tindakan untuk melindungi hak dan manfaatnya, jika AS terus maju dengan tindakan yang "merusak kepentingan Tiongkok."
Tiongkok tetap memegang kendali ketat atas ekspor tanah jarangnya, bertentangan dengan harapan Washington. Media pemerintah Tiongkok dalam sebuah artikel pada hari Senin menggembar-gemborkan upaya terkoordinasi di seluruh negeri untuk meneliti dan mengekang penambangan ilegal dan ekspor mineral penting.
Beijing "merasa nyaman mengambil sikap yang sangat tegas dalam negosiasi ini" dan "tidak melihat alasan untuk mengalah," kata Stephen Olson, peneliti senior tamu di Yusof Ishak Institute di Singapura.
"Beijing memahami dengan baik bahwa kesepakatan apa pun yang dicapai dengan AS hanya akan menghasilkan perdamaian jangka pendek, bukan akhir dari cerita," tambah Olson.
AS terus "secara sepihak memicu ketegangan ekonomi dan perdagangan baru, meningkatkan ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral," kata juru bicara Tiongkok.
Jumat lalu, Presiden Donald Trump menuduh China melanggar perjanjian perdagangan awal dengan AS. Dalam sebuah unggahan di media sosial, Trump menulis, "China, mungkin tidak mengejutkan bagi sebagian orang, TELAH BENAR-BENAR MELANGGAR PERJANJIANNYA DENGAN KAMI. Jadi, jangan jadi Tuan ORANG BAIK!"(cay)
Sumber: CNBC
Aktivitas bisnis di sektor swasta Amerika Serikat (AS) tumbuh dalam laju yang sehat pada Oktober, dengan S&P Global Composite Purchasing Managers' Index (PMI) versi estimasi awal (flash) meningkat ke ...
Tingkat inflasi tahunan di AS naik menjadi 3% pada September 2025, tertinggi sejak Januari, dari 2,9% pada Agustus dan di bawah perkiraan 3,1%. Indeks energi naik 2,8% dan indeks makanan naik 3,1%. Se...
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa semua negosiasi perdagangan dengan Kanada telah dihentikan, menuduh Ottawa menggunakan iklan palsu yang melibatkan mendiang Presiden Ronald Re...
Wakil Perdana Menteri Tiongkok, He Lifeng, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan Perwakilan Dagang, Jamieson Greer, mulai Jumat, seiring upaya kedua negara ekonomi terbesa...
Shutdown pemerintah AS sudah masuk hari ke-22 (22 Oktober 2025), menjadikannya kedua terpanjang dalam sejarah. Di Senat, pemungutan suara untuk membuka kembali pemerintahan sudah 11 kali gagal, sehing...
GBP/USD turun lagi untuk sesi kedua dan sekarang diperdagangkan di sekitar 1,3250 pada sesi Asia Rabu(29/10) pagi. Pound melemah setelah data British Retail Consortium (BRC) nunjukin harga pangan di Inggris turun paling cepat dalam hampir lima...
Yen Jepang menguat menembus level 152 per dolar AS pada Rabu(29/10), lanjutan penguatan dua hari beruntun. Pelaku pasar lagi pasang posisi menjelang keputusan Bank of Japan (BOJ) minggu ini. BOJ diperkirakan belum akan ubah suku bunga sekarang,...
Harga perak masih kesulitan naik stabil karena sentimen pasar global lagi "risk-on". Harapan damai dagang AS-Tiongkok bikin investor lebih berani masuk saham dan aset berisiko, bukan lari ke aset lindung nilai seperti emas dan perak. Selain itu,...
Pasar saham Asia dibuka menguat pada hari Rabu (29 Oktober), didorong oleh sentimen positif dari Wall Street. Investor yakin bahwa tren kecerdasan...
Saham-saham Eropa lanjut menguat pada Senin, 27 Oktober 2025, karena pasar makin pede setelah AS dan Tiongkok bilang mereka sudah punya kerangka...
Sesi Eropa Selasa, 28 Oktober 2025 dibuka dengan nada lebih hati-hati. Setelah reli beruntun dan rekor baru di STOXX 600 awal pekan ini, pasar...
Federal Reserve policymakers are widely expected to reduce U.S. short-term borrowing costs this week by a quarter of a percentage point for the...